Sabtu, 16 Januari 2021

 

PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR DALAM INOVASI PEMBELAJARAN ABAD 21


Assalamualaikum Wr Wb

Hallo Sahabat Rumah Belajar.....

Apa Kabar sahabat semuanya, semoga selalu sehat ya ditengah pandemi COVID-19 yang masih melanda kita sampai detik ini. Tetap menggunakan masker jika berpergian, rajin cuci tangan, dan tetap jaga jarak. semoga pandemi COVID-19 ini segera berakhir ya sahabat....

Baiklah mohon izin Sahabat yang hebat dalam kesempatan kita sekarang ini saya akan memaparkan mengenai "Pemanfaatan Portal Rumah Belajar dalam Pembelajaran Abad 21". Portal Rumah Belajar sudah kita ketahui bersama bahwa portal ini merupakan karya anak bangsa yang bisa dimanfaatkan oleh guru siswa dan masyarakat luas. Portal Rumah Belajar juga, dikatakan oleh Para pendirinya salahsatunya Almarhum Bapak Hendriawan Widiatmoko ini diperuntukan khusus dari guru, untuk guru dan oleh guru, Alfatihah untuk beliau...semoga menjadi amal jariyah bagi beliau sebagai bentuk kebaikan adanya portal Rumah Belajar yang terus berkembang terus menjadi semakin baik. 

Bagaimana kaitannya portal Rumah Belajar ini dalam pembelajaran Abad 21?

Nah untuk menjawab ini mari kita diskusikan bersama ya sahabat..... 

Apakah Sahabat sudah pernah menerapkan Pembelajaran Abad 21 sekarang ini?

Sahabat, Pertanyaan ini sebenarnya ditujukan  untuk mengingatkan diri saya sendiri ya sahabat, tidak ada niat dalam hati ini untuk mengajarkan sahabat, hanya berniat untuk berbagi pengalaman dan berdiskusi dengan sahabat semuanya. Semoga adanya diskusi kita dan saling berbagi ini menjadikan manfaat dan kebaikan bagi kita semua terutama pendidikan kita menjadi terus berkembang dan maju.

Adanya pandemi COVID-19 ini ternyata dibalik musibah ada hikmah. Sebagai guru kita “dipaksa” untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh yang pastinya tidak akan lepas dari teknologi dan informasi. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilaksanakan dari rumah tanpa tatap muka secara langsung sebagai upaya preventif pencegahan penularan COVID-19 yang dikenal dengan Pembelajaran Jarak jauh (PJJ). Hal ini menjadi momen yang sangat tepat untuk memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran kita sebagai bagian dari pembelajaran berbasis TIK. Sebenarnya pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di zaman sekarang ini banyak yang menyebut era revolusi industri 4.0 di abad 21 ini sebagai hal yang lumrah dan semestinya kita bisa menyesuaikan diri dalam menghadapi tantangan zaman yang sangat cepat bergerak. Oleh karena itu, adannya pandemi COVID-19 dan tuntutan zaman abad 21 sebagai momentum yang baik untuk bisa memanfaatkan TIK dalam pembelajaran sehingga kita terhindar dari COVID-19 akan tetapi juga kita bagian yang menyesuaikan akan tantangan zaman dalam hal pemanfaatan TIK khusunya dalam pembelajaran.

Nah, bagaimana Sahabat sebagai guru mengajarkan siswa di Abad 21 saat ini?Ada beberapa hal yang menjadikan pembelajaran kita kepada siswa sesuai dengan tuntutan zaman, diantaranya yang pertama, pembelajaran bisa memaksimalkan keterlibatan siswa. kita sebagai guru hanya sebatas fasilitator saja. Siswa yang lebih aktif saat pembelajaran. Guru terus berupaya melibatkan semua siswa yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam PJJ ini menjadi tantangan tersendiri untuk melibatkan siswa 100% hadir dalam pembelajaran karena saat PJJ ini ternyata belum bisa menghadirkan semua siswa dengan berbagai alasan yang disampaikan bahkan memang tidak ada kabar sama sekali dari siswa. Bagaimana solusinya?peran serta Kepala Sekolah, Wali Kelas Guru Mapel melakukan evaluasi secara rutin setidaknya 1 bulan sekali mendata kehadiran siswa dalam setiap pembelajaran. Hal ini penting, karena tidak mungkin membiarkan siswa tidak terlibat sama sekali dalam pembelajaran dari awal semester sampai akhir semester nanti. Kerjasama siswa, orang tua dan sekolah menjadi kunci kesuksesan keterlibatan siswa dalam pembelajaran jarak jauh ini dengan harapan bisa hadir 100% seperti saat pembelajaran tatap muka.

Yang kedua, guru dalam mengajarkan siswa di abad 21 sekarang ini, yaitu pembelajaran berpusat pada siswa. Dalam filosofi Bapak Pendidikan kita Ki Hajar Dewantara berpesan agar pendidikan berpusat pada murid/siswa, hal ini pernah disampaikan oleh Bapak Dirjen GTK kita Dr Iwan Syahril mengenai filosofi pendidikan kita yang sangat luar biasa bahwa menurut Ki Hajar Dewantara Guru itu berhamba pada murid artinya kita sebagai guru mesti memikirkan segalanya tentang siswa kita akan memenuhi kebutuhan pendidikannya. Selanjutnya yang ketiga, pembelajaran yang dilakukan itu bersifat jangka panjang, artinya apa yang dipelajari hari ini akan memberikan manfaat bagi kehidupannya kelak nanti. Pendidikan yang diperoleh siswa sekarang menjadi bagian dari latihan atau simulasi menghadapi tantangan di masa depan yang jauh akan lebih memiliki tantangan yang berbeda dari sekarang. Diharapkan siswa setelah beranjak dewasa menghadapi kehidupannya memilki daya juang dan adaptasi dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Hal ini berkaitan dengan poin yang keempat bahwa pembelajaran kepada siswa di abad 21 ini berujung pada kemampuan memecahkan masalah, sehingga siswa dididik dan dilatih oleh kita menjadi pribadi yang tangguh pantang menyerah menghadapi permasalahan kelak nanti.

Berbicara mengenai pembelajaran abad 21 pastinya akan sangat berkaitan dengan kecakapan apa yang mesti ditanamkan saat melaksanakan pembelajaran, yang kita kenal sebagai kecakapan abad 21. Apa saja kecakapan abad 21 ini sahabat?

1.     Kualitas Karakter

2.     Literasi

3.     Kompetensi

 


Ketiga poin kecakapan abad 21 ini sebenarnya bagi para sahabat semuanya sudah ada dalam pembelajaran kita dan bukan sesuatu yang belum ada akan tetapi kita tinggal menguatkan lagi bahwa poin-poin ini akan sangat bermanfaat bagi siswa kita di kemudian hari jika kita memang menanamkan nya sejak dini dalam pembelajaran kita setiap pertemuannya. Yuk Kita bahas masing-masing ya sahabat,

1.     Kualitas karakter

Istilah karakter ini bagi sahabat semuanya sudah sesuatu hal yang tidak asing lagi adanya pendidikan karakter dalam kurikulum merupakan bagian yang tidak terpisahkan guna mendidik siswa menajdi pribadi yang tangguh berkarakter baik yaitu diantaranya memiliki iman dan taqwa, rasa cinta tanah air, rasa ingin tahunya tinggi, inisiatif, gigih, kemampuan beradaptasi, kepemimpinan, kesadaran sosial dan budaya dan memiliki alasan dan dasar yang jelas setiap langkah dan tindakan yang dilakukannya (accountability)

2.     Literasi

Mengenai literasi sahabat, ada literasi dasar yang sejatinya ini wajib dikuasai oleh siswa kita sebagai kecakapan dasar yang menunjang kecakapan lainnya, yaitu membaca menulis dan berhitung (calistung). Akan tetapi ada juga literasi baru terutama dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Sudah siapkah kita?apa saja literasi baru tersebut sahabat?yang pertama Literasi data, literasi akan kemampuan membaca, menganalisis dan menggunakan informasi (big data) di dunia digital. Saat ini kondisi berbagai aspek sudah serba digital baik sosial ekonomi dan lainnya termasuk dunia pendidikan sudah menggunakan aplikasi digital. Kemampuan literasi ini patut dilatihkan diajarkan oleh kita sebagai guru kepada peserta didik kita. Yang kedua yaitu literasi teknologi berupa memahami cara kerja mesin, aplikasi teknologi (coding, artificial intelegence dan engineering principles). Saat ini teknologi informasi dan komunikasi juga sudah sangat berkembang pesat dalam berbagi bidang termasuk pendidikan. Pembelajaran berbasis TIK ini bagian dari upaya melatih peserta didik untuk membiasakan akan teknologi informasi yang ada sekarang ini sebagai bekal bagi peserta didik untuk menguasai teknologi informasi dan komunikasi untuk menghadapi masa depannya. Adanya portal Rumah Belajar ini sebagai bagian dari perkembangan teknologi yang sangat bisa dimanfaatkan saat pembelajaran oleh guru bersama peserta didik. Memanfaatkan portal rumah belajar saat pembelajaran secara tidak langsung melatih siswa untuk terbiasa akan literasi teknologi sekarang ini. Berikutnya literasi manusia ini bertujuan agar manusia bisa berfungsi dengan baik di lingkungannya. Menjadikan manusia yang humanities, pandai berkomunikasi dan memiliki desain. Nah bagaimana cara mengajarkannya kepada peserta didik kita?yang pertama bisa dilakukan saat pembelajaran bida menggunakan beberapa model yang kontektual, berbasis proyek melalui implementasi model project based learning misalnya karena melalui penggunaaan model ini dalam pembelajaran  secara tidak langsung sebagi bentuk studi tematik berbagai disiplin yang memiliki hubungan dengan dunia nya. Selanjutnya cara mengajarkan literasi manusia kepada peserta didik kita dengan adanya kegiatan ekstrakulikuler misalnya ekstrakurikuler wajib pramuka dan ekstrakurikuler pilihan lainya seperti Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), English Club, seni dan lain-lain. Melalui kegiatan ekstrakurukuler ini sebagai bentuk General Education dalam literasi manusia. Dan yang terakhir sering-seringlah mengadakan kunjungan magang, kerja praktik (higher order skill, leadership, team work). Dengan demikian adanya litersi baru ini akan menjadikan peserta didik kita lebih terlatih dan terbiasa akan literasi data, literasi teknologi dan literasi manusia melalui aktifitas yang berkaitan interaksi dengan manusia terutama komunikasi yang memiliki manfaat bagi peserta didik nantinya.

3.     Kompetensi

Kompetensi di dalam kecakapan abad 21 dikenal dengan 4 C (Critical Thinking, Communication, Collaboration, Creativity). Kompetensi yang pertama yang mesti ditanamkan kepada peserta didik adalah kemampuan berpikir kritis (Critical Thinking), kemampuan ini bisa dilatihkan saat siswa diberikan pertanyaan tertentu oleh guru dan siswa berpikir kitis dan menjawab pertanyaan tersebut. Pertanyaan yang diajukan pastinya memiliki tingkatan kognitif mulai dari analisis bukan pertanyaan tingkat mengingat saja, sebagai pertanyaan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill-HOTS). Kemampuan berpikir ini bisa dilatihkan dengan memberikan soal HOTS yang disiapkan oleh gurunya. Semakin sering diberikan soal yang melatih kemampuan berpikir tersebut diharapkan siswa menjadi terlatih untuk berpikir kritis.

Kemampuan yang kedua adalah komunikasi (Commuications), kemampuan berkomunikasi bisa dilatihkan saat siswa berdiskusi dengan siswa dan guru. kemampuan komunikasi ini penting dilatihkan untuk peserta didik yang bisa bermanfaat nanti saat di masyarakat untuk bisa menjalin komunikasi dalam rangka menguatkan hubungan antar masyarakat.

Kemampuan ketiga kolaborasi (collaboration) ini bisa dilatihkan saat bekerja sama membuat suatu proyek atau tugas tertentu dalam kelompok. Kerja dalam tim ini sangat penting dalam kehidupan karena manusia itu makhluk sosial yang senang untuk saling bergotong royong dalam menyelesaikan sesuatu. Oleh karena itu kita sebagai guru perlu melatih siswa kita berkolaborasi antar teman melalui kegaiatan pembelajaran.

Dan kompetensi yang terakhir adalah kreatifitas (creativity) siswa perlu ditanamkan kepada peserta didik melalui pembelajaran misalnya siswa diberikan kebebasan dalam membuat sesuatu produk tertentu saat pembelajaran. Hal ini akan merangsang daya imajinasi dan kreatifitas siswa dalam membuat produk tersebut. Mudah-mudahan siswa terus terbiasa dalam menumbuhkan daya kreatifitas yang bermanfaat bagi dirinya sendiri di kemudian hari.

Bersambung ya sahabat..... J

 

  PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR DALAM INOVASI PEMBELAJARAN ABAD 21 Assalamualaikum Wr Wb Hallo Sahabat Rumah Belajar..... Apa Kabar sahab...